Senin, 11 April 2011

Pemilihan Media Penyimpanan Eksternal

Media Penyimpanan Eksternal

Memori dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan Secondary Memory (Auxiliary Memory) atau backing storage.

Media penyimpanan eksternal merupakan perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar alat pemrosesnya. Perangkat ini dpt menyimpan data secara permanen. Data tidak hilang ketika komputer dimatikan. Contoh dari memori eksternal adalah floppy disk, harddisk, cd-rom, dvd dan sebagainya. Disebut juga sebagai secondary memory atau secondary storage.

Cara Penyimpanan Data


Di sistem ini, memori adalah urutan byte yang dinomori (seperti “sel” atau “lubang burung dara”), masing-masing berisi sepotong kecil informasi. Informasi ini mungkin menjadi perintah untuk mengatakan pada komputer apa yang harus dilakukan. Sel mungkin berisi data yang diperlukan komputer untuk melakukan suatu perintah. Setiap slot mungkin berisi salah satu, dan apa yang sekarang menjadi data mungkin saja kemudian menjadi perintah.

Memori menyimpan berbagai bentuk informasi sebagai angka biner. Informasi yang belum berbentuk biner akan dipecahkan (encoded) dengan sejumlah instruksi yang mengubahnya menjadi sebuah angka atau urutan angka-angka. Sebagai contoh: Huruf F disimpan sebagai angka desimal 70 (atau angka biner) menggunakan salah satu metode pemecahan. Instruksi yang lebih kompleks bisa digunakan untuk menyimpan gambar, suara, video, dan berbagai macam informasi. Informasi yang bisa disimpan dalam satu sell dinamakan sebuah byte.

Secara umum, memori bisa ditulis kembali lebih jutaan kali – memori dapat diumpamakan sebagai papan tulis dan kapur yang dapat ditulis dan dihapus kembali, daripada buku tulis dengan pena yang tidak dapat dihapus. Ukuran masing-masing sel, dan jumlah sel, berubah secara hebat dari komputer ke komputer, dan teknologi dalam pembuatan memori sudah berubah secara hebat – dari relay elektromekanik, ke tabung yang diisi dengan air raksa (dan kemudian pegas) di mana pulsa akustik terbentuk, sampai matriks magnet permanen, ke setiap transistor, ke sirkuit terpadu dengan jutaan transistor di atas satu chip silicon

Setiap memori eksternal memiliki alat baca dan tulis yang disebut head (pada harddisk) dan side (pada floppy). Tiap piringan memiliki dua sisi head/side, yaitu sisi 0 dan sisi 1. Setiap head/side dibagi menjadi lingkaran lingkaran konsentris yang disebut track. Kumpulan track yang sama dari seluruh head yang ada disebut cylinder. Suatu track dibagi lagi menjadi daerah-daerah lebih kecil yang disebut sector.

Kecepatan Transfer Data


Transfer rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit memori. Hampir semua memori eksternal yang banyak dipakai belakangan ini berbentuk disk/piringan sehingga operasi data dilakukan dengan perputaran piringan tersebut. Dari perputaran ini, dikenal satuan rotasi piringan yang disebut RPM (Rotation Per Minute). Makin cepat perputaran, waktu akses pun semakin cepat,namun makin besar juga tekanan terhadap piringan sehingga makin besar panas yang dihasilkan. Untuk media berkapasitas besar dikenal beberapa sitem yang ukuran RPM nya sebagai berikut :

• 3600 RPM Pre-IDE
• 5200 RPM IDE
• 5400 RPM IDE/SCSI
• 7200 RPM IDE/SCSI
• 10000 RPM SCSI

Akses Data

Berdasarkan Jenis Akses Data

Berdasarkan jenis aksesnya memori eksternal dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

a. DASD (Direct Access Storage Device)

- Mempunyai akses langsung terhadap data.
- Setiap blocks memilki address yg unique
- Waktu akses tdk tergantung pada lokasi dan lokasi sebelumnya

Contoh: Magnetic disk, floopy disk, mass storage.

Magnetic Disk

Magnetic Disk merupakan disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk.

Floppy Disk

Floppy disk drive yang menjadi standar pemakaian terdiri dari 2 ukuran yaitu 5.25” dan 3.5” yang masing-masing memiliki 2 tipe kapasitas Double Density (DD) dan High Density (HD). Floppy disk 5.25” kapasitasnya adalah 360 Kbytes (untuk DD) dan 1.2 Mbytes (untuk HD). Sedangkan floppy disk 3.5” kapasitasnya 720 Kbytes (untuk DD) dan untuk HD). Kapasitas yang dapat ditampung oleh floppy disk memang cenderung kecil, apalagi jika dibandingkan dengan kebutuhan transfer dan penyimpanan data yang makin lama makin besar. Floppy disk hanya dapat menyimpan file teks, karena keterbatasan kapasitas. Walaupun demikian, penulisan pada floppy disk dapat dilakukan berulang-ulang, walaupun memakan waktu yang relatif lama. Keterbatasanyang disebut dengan Iomega Zip Drive. Perangkat ini terdiri dari floppy drive dan cartridge floppy khusus, yang mampu menampung samapai hampir 100MB data. Jumlah ini jelas memungkinkan untuk menampung file multimedia dan grafik (biasanya berukuran mega bytes), yang sebelumnya tidak dimungkinkan untuk disimpan dalam floppy disk.

Harddisk

Sebagaimana disket, hardisk juga meyimpan data dalam bentuk track, sektor, dan cluster. Sistem operasi komputer mencatat sektor berdasarkan cluster-nya. Sistem operasi Windows memberi nomor unik pada setiap cluster dan mencatat alamat file di hardisk menggunakan tabel alokasi file virtual (VFAT, Virtual File Allocation Table). VFAT merupakan salah satu metode untuk menyimpan dan mengetahui alamat file sesuai cluster yang digunakan. Oleh sebab itu, VFAT berisi setiap nilai pada setiap cluster yang menjelaskan lokasi disk tempat cluster berada. Terkadang sistem operasi menganggap sebuah cluster sebagai cluster yang sedang dipakai, meskipun pada saat itu cluster tersebut tidak berisi file apapun. Hal ini dinamakan lost cluster, dan pengguna dapat membebaskan cluster tersebut (yang berarti dapat menambah ruang hardisk) dengan memakai utilitas ScanDisk di Windows.

b. SASD (Sequential Access Storage Device)

- Akses data secara tidak langsung (berurutan).
- Mulai dari awal sampai lokasi yang dituju.
- Waktu akses tergantung pada lokasi data dan lokasi sebelumnya.

Contoh: Magnetic tape, punched card, punched paper tape.

Magnetic Tape

Sedangkan magnetik tape, terbuat dari bahan yang bersifat magnetik tetapi berbentuk pita, seperti halnya pita kaset tape recorder.

Punched Card

Punched Card atau kartu berlubang merupakan kartu kecil berisi lubang-lubang yang menggambarkan berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca melalui puch card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1979.

Perawatan

Hard Disk

1. Ketika membeli hard disk pertama kali, pastikan membeli hard disk yang berkualitas dan berupa barang baru yang baru keluar dari pabrik. Hindarkan membeli hard disk bekas karena hard disk bekas biasanya sudah memiliki cacat di dalamnya umumnya berupa bad sector.

2. Lakukan defragmentasi secara periodic untuk menjaga akses data di hard disk tetap cepat. Lakukan juga scandisk secara periodic untuk melihat adanya error di hard disk.

3. Jika hard disk sudah terlanjur mengalami bad sector, dapat melokalisasinya agar tidak menyebar menggunakan perangkat lunak manajemen hard disk seperti: Norton Disk Doctor dan lainnya. Windows juga sebenarnya otomatis bisa melokalisasi bad sector.

4. Untuk menanggulangi kerusakan hard disk karena panas, bisa menggunakan kipas angin (fan) khusus hard disk ataupun fan biasa.

5. Jika bekerja di lingkungan yang ekstra panas, bisa dengan cara melepas penutup casing agar proses pelepasan panas bisa lebih lancer, hanya konsekuensinya akan lebih banyak debu yang masuk ke CPU dan tampilan CPU kurang menarik tanpa casing.

Flashdisk

1. Jangan dijatuhkan atau dipukul-pukul dengan benda keras agar komponen di dalamnya tidak rusak.

2. Hindari suhu panas termasuk terkena sinar matahari langsung serta suhu dingin yang terlalu dingin agar komponen tidak rusak.

3. Jangan dicemplungkan ke dalam air kecuali yakin benar-benar anti air dengan garansi penuh.

4. Hindari medan magnet tinggi seperti speaker, dinamo, dan lain-lain agar media penyimpanan tidak terganggu.

5. Simpanlah flahs disk usb kita di tempat yang benar agar kita tidak lupa menaruhnya akibat ukuran flash disk yang kecil. Simpan di tempat yang bersih dan tertutup dengan baik agar komponen tidak kotor.

6. Selalu buat copy data cadangan atau backup data di komputer atau laptop kita yang dilindungi anti virus atau media lain seperti cd dan dvd agar jika data hilang kita tidak panik dan stress.

7. Setelah kita gunakan di komputer lain lakukan pemindaian atau scan dengan antivirus yang terbaru dan terupdate rutin agar aman dari virus yang ikutan mendompleng usb flash drive bisa diberantas.

8. Jangan langsung mencabut usb flashdisk ketika selesai digunakan agar tidak rusak datanya. Gunakan metode eject atau stop untuk mematikannya terlebih dulu sebelum kita cabut.

9. Normalnya usb flash disk dapat digunakan sebanyak ribuan atau jutaan kali diisi dan dihapus data. Setelah itu flashdisk akan lemah, mati atau rusak. Sebaiknya tidak bekerja atau mengedit pada file yang ada di flash disk. Kopi dulu ke hard disk drive lalu edit, dan setelah selesai kopi kembali file yang sudah diedit ke dalam flah disk.

10. Pilih merek produk flashdisk yang garansi dan purna jual bagus kalau perlu ltw singkatan dari life time warranty. Simpan bon pembelian dengan baik untuk klaim penggantian baru atau perbaikan bila rusak.

11. Jangan terlalu sering format flash disk karena dapat rusak dan mengurangi jumlah batasan hapus tulis. Jika melakukan manage flash disk pilihlah cluster terbesar agar kerja flashdisk tidak berat.

12. Jika ada waktu defrag flash disk anda agar struktur data di dalam flash disk bisa diatur agar kinerja flashdisk kita lebih optimal.

CD/DVD

1. Back Up

Jika cd/dvd tersebut adalah kesayangan anda, maka anda harus membuat backup ke medium yang kualitas terbaik. Tidak mengherankan jika cd atau dvd yang anda beli sudah bad sector dalam hitungan hari maupun bulan. Back up cd/dvd juga harus dilakukan setiap beberapa tahun sekali dan beberapa medium yang berbeda untuk berjaga-jaga. Tidak ada satu medium cd-r, cd-rw, dvd-r dan dvd-rw yang kekal. Semua jenis cd/dvd yang bisa burning bisa rusak dimakan usia.

2. Penyimpanan

Simpanlah di tempat yang baik, jangan menaruh di sembarang tempat. Letakkan dalam case cd/dvd baik softcase maupun hardcase. Meletakkan cd/dvd sembarangan secara terbuka atau ditumpuk-tumpuk dengan cd/dvd lain dapat merusak cd/dvd. Permukaan cd/dvd bisa baret atau tergores jika anda tidak hati-hati.
Jangan terkena sinar matahari langsung, karena akan merusak cd/dvd. Simpan di tempat yang sejuk, kering dan tidak terkena cahaya dan digabung serta diurutkan sesuai dengan selera anda supaya anda mudah untuk mencari cd/dvd koleksi anda.

Sumber:

http://lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/tutut/files/2010/09/media-penyimpanan-memori-eksternal-compatibility-mode.pdf

http://tricahyaayu.wordpress.com/2010/12/24/memori-komputer/

http://images.ariestantowi.multiply.multiplycontent.com/atthttp://www.blogger.com/img/blank.gifachment/0/TSVeVAooCsoAACTxd281/Sistem%2520Berkas.pdf?key=ariestantowi:journal:258&nmid=402820714

http://kangisa.co.cc/merawat-hard-disk

http://andijumardi.blogspot.com/2010/09/tips-cara-menjagamerawat-flash-disk-usb.html

http://rama23.student.umm.ac.id/2010/07/29/perawatan-cddvd-yang-bajakan-hehehehehehe/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar