Minggu, 30 September 2012

Jenis-jenis Badan Usaha di Indonesia


Pengertian

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

Jenis-jenis Badan Usaha di Indonesia

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. Jenis-jenis BUMN yang ada di Indonesia  yaitu Perjan, Perum dan Persero. Berikut penjelasan dari masing masing jenis BUMN :

A. Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perjan adalah bentuk badan usaha milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model Perjan karena besarnya biaya untuk memelihara Perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan : perjan TVRI, KAI (kini menjadi PT) dan Bukit Asam Batu Bara.

Ciri-ciri Perjan :

  • Bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat
  • Pemimpin dan karyawannta ditunjuk/diangkat oleh menteri dan berstatus PNS
  • Mendapat fasilitas dari negara
  • Perusahaan ini di bawah suatu departemen dan bertanggung jawab pada menteri
  • Seluruh modal dari APBN


B. Perusahaan Umum  (Perum)

Perum adalah Perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, Perum dikelola oleh Negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada public (go public) dan statusnya diubah menjadi Persero. Contoh perum diantaranya adalah : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA.

Ciri-ciri Perusahaan Umum antara lain :

  • Tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan
  • Permodalan milik Negara dan dana yang diperoleh berasal dari pinjaman
  • Dipimpin oleh direksi
  • Memperoleh fasilitas Negara
  • Status pegawai adalah pegawai perusahaan negara
  • Bergerak pada usaha vital
  • Mempunyai fungsi social ekonomi
  • Berbadan hukum dan dapat dituntut dan menuntut berdasarkan hukum perdata


C. Perseroan

Perusahaan perseroan, adalah perusahaan yang semua modalnya berbentuk saham, yang jenis peredarannya tergantung jenis saham tersebut. Perusahaan perseroan dikelola secara profesional. Biasanya, perusahaan-perusahaan ini mencantumkan namanya kedalam bursa efek untuk diperjual belikan.

Sedangkan Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh Negara atau daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan Negara yang dipisahkan berupa saham-saham.

Berikut merupakan ciri-ciri  dari suatu Persero :

  • Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
  • Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
  • Dipimpin oleh direksi
  • Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
  • Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
  • Tidak memperoleh fasilitas negara


Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero antara lain :

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
  • PT Garuda Indonesia (Persero)
  • PT Angkasa Pura (Persero)
  • PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
  • PT Tambang Bukit Asam (Persero)
  • PT Aneka Tambang (Persero)
  • PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
  • PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  • PT Pos Indonesia (Persero)
  • PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  • PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)


2. Badan Usaha Milik Swasta  ( BUMS )

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

Perusahaan Persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan, yaitu Firma (Fa), Persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) dan Perseroan terbatas (PT). Berikut penjelasan dari masing masing jenis BUMS :

A. Firma ( Fa )

Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap tiap anggota bertanggung jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan. Pendirian sebuah firma dilakukan dengan membuat akta perjanjian didepan Notaris. Perjanjian tersebut memuat antara lain nama pendiri Firma, cara pembagian keuntungan, serta waktu mulai dan berakhirnya perjanjian.

Ciri-ciri firma :

  • Dibentuk antara dua orang atau lebih dengan menggunakan nama bersama.
  • Tanggung jawab anggota firma tidak terbatas
  • Modal diperoleh dari penyerahan sebagian atau seluruh kekayaan pribadi


Keunggulan Firma adalah :

  1. Prosedur pendirian mudah
  2. Kemampuan financial lebih besar
  3. Setiap keputusan diambil bersama sehingga dimungkinkan adanya keputusan yang lebih baik.
  4. Status hukum jelas
  5. Adanya pembagian kerja diantara anggota
  6. Sesuai dengan kecakapan serta keahliannya masing-masing.


Kelemahan Firma :

  1. Adanya tanggung jawab tak terbatas atas utang-utang perusahaan
  2. Kontinuitas Firma kurang terjamin, karena keluarnya salah satu anggota berarti Firma bubar
  3. Kekurangcakapan salah satu anggota menimbulkan kerugian atas Firma, yang menimbulkan anggota lain turut menanggung.
  4. Rawan konflik internal, yaitu ketegangan diantara anggota Firma yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.



B. Persekutuan Komanditer (Commanditaire vennotschap-CV)

CV adalah suatu badan usaha yang didirikan oleh dua sekutu orang atau lebih, seebgaian merupakan sekutu aktif (perseroan pengusaha) dan sebagian merupakan sekutu pasif (persero pasif). Sekutu aktif adalah mereka yang menyertakan modal sekaligus menjalankan usaha. Sedangkan sekutu pasif adalah mereka yang menyertakan modal dalam usaha.
Sekutu aktif bertanggung jawab penuh dengan seluruh kekayaan terhadap utang-utang perusahaan, sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan. Cara pendirian C.V sama dengan pendirian Firma.

Ciri-ciri Persekutuan komanditer :

  • Dibentuk antar satu atau bebreapa orang yang memprcayakan uang nya kepada satu orang atau beberapa orang yang menjalankan usahanya
  • Terdiri dari sekutu komanditer dan sekutu komplementer
  • Sekutu komanditer atau pasif adalah orang yang memberikan modalnya dan tidak menjalankan perusahaan
  • Sekutu komplementer atau sekutu aktif adalah orang yang menjalankan perusahaan
  • Tanggung jawab sekutu komanditer sebesart modal yang ditanamkan


Keunggulan C.V adalah :

  1. Pendiriannya mudah
  2. Modal yang dikumpulkan banyak
  3. Kemampuan untuk mendapatkan kredit lebih besar
  4. Kesempatan ekspansi lebih besar
  5. Manajemen dapat diverifikasikan


Kelemahan C.V adalah :

  1. Tanggung jawab yang tidak terbatas oleh sekutu aktif
  2. Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
  3. Sukar untuk menarik kembali investasinya


C. Perseroan Terbatas (PT)

PT adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham), tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ada dua macam perseroan terbatas yaitu PT tertutup dan PT terbuka. PT tertutup adalah PT yang pemegang sahamnya terbatas dikalangan tertentu misalnya dikalangan keluarga. PT terbuka (sering juga disebut PT yang go public) adalah PT yang saham sahamnya dijual umum.

Ciri-ciri perseroan terbatas (PT):

  • Bertujuan mencari keuntungan
  • Mempunyai fungsi komersial dan ekonomi
  • Tidak memperoleh fasilitas Negara
  • Dipimpin oleh direksi
  • Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta
  • Pemerintah sebagai pemegang saham
  • Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata


Keunggulan PT :

  1. Adanya pembatasan tanggung jawab atas utang utang perusahaan
  2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
  3. Pemilikan saham dapat terjangkau oleh lapisan masyarakat kecil
  4. Saham mudah diperjual belikan
  5. Mudah menarik modal dari masyarakat


Kelemahan PT :

  1. Biaya pendirian relatif tinggi
  2. Harus mengadakan laporan pajak kepada pemerintah
  3. Tidak ada alat yang efektif untuk melindungi kepentingan pemegang saham
  4. Perlunya izin khusus untuk membuka usaha tertentu


3. Koperasi

Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari lingkunganyya koperasi dapat dibagi menjadi:

  • Koperasi Sekolah
  • Koperasi Pegawai Republik Indonesia
  • KUD
  • Koperasi Konsumsi
  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Koperasi Produksi


Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha
http://shiningwiris.wordpress.com/2011/10/14/jenis-badan-usaha-di-indonesia-dan-ceteris-paribus/
http://syadiashare.com/jenis-badan-usaha-dan-kegiatan-ekonomi-di-indonesia.html


E-Commerce

Pengertian

Secara sederhana E-Commerce dapat diartikan sebagai konsep penerapan E-Bussines sebagai strategi jual-beli barang dan jasa melalui jaringan elektronik dan biasanya melibatkan transaksi data elektronik, sistem manajemen inventory otomatis dan sistem pengumpulan data otomatis. Hal ini disebabkan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi baik dalam segi efisiensi serta keamanannya, sehinnga memunculkan ide-ide gagasan untuk menjadikan teknologi informasi itu sebagai media untuk melakukan pemasaran, promosi, bahkan transakasi data yang dianggap bisa lebih efisien dan mempermudah transaksi jual-beli.

E-Commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-Commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-Commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :

  • Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan. 
  • Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan. 
  • Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit) 
  • Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi (Januri, dkk, 2008). 


Sejarah Singkat Perkembangan E-Commerce

Kemunculan E-Commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman website. Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga US$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Jenis-jenis E-Commerce

E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda yaitu:

1. Business to Business (B2B) 
Business to Business e-Commerce memiliki karakteristik: Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust). Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2. Business to Consumer (B2C) 
Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi (client consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

3. Consument to Consument (C2C) 
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain. Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com, para pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.

4. Consument to Business (C2B)
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut. (Januri, dkk, 2008).

Keuntungan E-Commerce 

Berikut adalah beberapa keunggulan e-commerce :

  1. Tidak mengenal adanya batasan tempat karena transaksi bisa terjadi walaupun konsumen dan penjual berada di tempat yangberlainan 
  2. Mengefisiensikan waktu karena tidak mengenal batasan atau setiap transaksi e-commerce bisa dilakukan selama 24 jam. 
  3. Lebih sedikitnya pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi sehingga dapat mengikis anggaran pengeluaran perusahaan penjual. 


Kelemahan E-Commerce

Berkut merupakan kekurangan dari penerapan e-commerce :

  1. Sering terjadinya penipuan seperti fiktif credit card, atau terkadang penipuan penjual terhadap pelanggan karena hukum yang mengatur tentang e-commerce masih belum terlalu berkembang. 
  2. Konsumen tidak dapat melihat langsung kondisi barang yang akan dibeli 
  3. Mempersempit lapangan pekerjaan karena industri e-commerce tidak membutuhkan banyak pegawai untuk melayani transaksi.
Referensi