Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan pernah bisa lepas dari peranan yang lain, baik itu sesama manusia maupun alam. Manusia akan terus mencari cara agar dapat berinteraksi secara luas. Letak geografis, perbedaan budaya tidak membuat manusia berhenti berinovasi untuk tetap bisa berinteraksi. Semakin hari teknologi informasi semakin berkembang pesat, dimulai dengan internet sebagai lahannya manusia menemukan cara baru berkomunikasi jarak jauh dan menciptakan penyajian informasi dengan mudah. Saat awal-awal berkembangnya teknologi internet, e-mail merupakan teknologi yang dirasakan sangat signifikan merubah cara orang-orang untuk berkorespondensi dan berinteraksi. Berikutnya dengan gelombang internet teknologi terdapat suatu fenomena yang cukup menarik, yaitu situs jejaring sosial (Social Networking Website).
Situs jejaring sosial seperti Friendster, Myspace atau Facebook adalah jalur tepat untuk mempunyai banyak teman di dunia maya. Kita bisa melihat foto dan data-data pribadi teman plus memberi komentar dan mengirimkan pesan. Tampaknya tren pertemanan seperti itu semakin diminati, seiring meningkatnya pengguna internet itu sendiri. Dari mulai anak SD, mahasiswa sampai orang tua kini mulai ramai mendatangi warung-warung internet. Mereka rela menghabiskan uang hanya untuk mempunyai account di friendster atau facebook saja. Rasanya aneh dan terkesan kampungan jika saat ini mereka tidak punya friendster atau facebook, seperti itu mungkin pandangan mereka jika tidak mempunyai account di situs jejaring sosial itu. “Sebentar ya… aku ganti status dulu!”, ungkapan semacam ini barangkali sudah sering Anda temui dalam kehidupan sekarang ini. Fenomena social networking di internet sebenarnya udah cukup lama ada hanya saja di Indonesia baru tahun-tahun belakangan mulai tumbuh dengan pesat seiring dengan makin terjangkaunya tarif koneksi internet dan (semoga) menjadi titik tolak kesadaran masyarakat akan teknologi informasi. Entah karena pada ikut-ikutan tokoh tertentu (latah) atau memang karena masyarakat udah benar-benar melek teknologi. Saat ini Indonesia disebut sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna situs Facebook tertinggi di Asia tenggara, keanggotaan tahun ini 645% lebih besar jika dibandingkan tahun 2008 (BBC Indonesia).
Dalam sebuah situs jejaring sosial, kita bisa mendaftarkan diri dan mencari teman sebanyak – banyaknya sehingga setiap individu memiliki hubungan yang terbuka dan saling terkait satu sama lain sehingga dimungkinkan untuk memajang foto dan informasi jati diri masing – masing yang ter-uptodate. Dengan hanya sekali klik, seseorang dapat mengenal lebih jauh mengenai orang lain, karena di samping identitas diri biasanya hobi dan kegiatan juga ikut dipaparkan. Seseorang juga dapat membuat suatu komunitas tersendiri dengan kegemaran yang sama dengan orang lain yang sama sekali belum mereka kenal sebelumnya. Upaya ini sering dilakukan oleh para social networker, dengan harapan menambah reputasi dan relasi sebanyak – banyaknya. Malah, ada juga orang yang beruntung karena mendapatkan jodoh dan pendamping hidup dari salah satu situs jejaring sosial. Selain itu dengan facebook kita bisa menemukan orang atau teman yang sudah lama tidak bertemu bahkan putus komunikasi seperti teman-teman semasa sekolah, atau katika ingin menghubungi kolega yang sulit untuk ditemui secara “offline”. Ternyata peran facebook untuk mempererat silarturahmi (hubungan antar manusia) cukup terbukti. Dilihat dari sini facebook telah menjadi perangkat yang sangat cocok dengan masyarakat Indonesia yang senang bersilaturahmi.
Ada juga orang yang mendapatkan order karena maen-maen di Facebook. Dengan Facebook kita bisa memanfaatkannya sebagai lahan bisnis terutama dalam hal advertising (iklan),dengan kuatnya relasi karena dikunjungi oleh berjuta orang di dunia setiap harinya, sehingga penawaran bisnis terkadang menjadi lebih mudah. Bukan hanya iklan yang menawarkan barang atau jasa saja yang mendapat banyak atensi dari pengguna situs, namun pengiklanan seseorang seperti calon pemimpin daerah, calon anggota dewan, bahkan calon presiden juga dilakukan melalui situs jejaring sosial. Juga aktivitas-aktivitas sosial seperti program Koin Untuk Prita dan Koin Cinta Bilqis. Pemerhati kasus-kasus kemanusiaan tersebut memanfaatkan situs jejaring sosial untuk mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya.
Hari demi hari yang dicari mulai berlanjut. Facebook dijadikan tempat curhat, dan bertahap setiap curhatan berharap di sapa akhirnya sang pecinta faceboook terus- terusan memantau facebooknya ada apa setiap jamnya, setiap menitnya bahkan untuk perangkat mobile yang canggih bisa mendapatkan informasi dari relasi setiap detiknya. Kita mulai menjadi addicted, terlena dan lupa dengan posisi kita. Mungkin Anda pernah mendengar bahwa ada perusahaan yang memblokir akses ke Facebook.com, Friendster.com, MySpace.com gara-gara karyawannya pada asyik surfing ketimbang menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tidak sedikit anak-anak sekolah yang menggunakan waktu belajarnya hanya untuk ngoprek Friendster, Facebook atau chatting. Apalagi saat ini situs-situs tersebut dapat di akses melalui ponsel, yang membuat situs-situs ini bisa digunakan kapan dan dimana saja. Selain itu orang akan lebih suka chatting melalui internet daripada berbicara langsung. Jelas merupakan penghambat kemampuan berkomunikasi seseorang yang notabene adalah sesuatu yang jelas dibutuhkan dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini dapat mengurangi kebiasaan silaturahmi antara kerabat ataupun sahabat. Orang dengan mudah berkomunikasi dengan yang lain tanpa harus mengunjungi kediamannya. Trend ini terlihat kadang agak aneh, misal seorang social networker mengenal seorang yang ada di seberang samudera tetapi tetangganya sendiri saja belum tentu dikenalnya.
Dampak selanjutnya kita juga bicara mengenai pentingnya privasi seseorang. Tidak sedikit seorang social networker memasukkan informasi aslinya dalam bergabung. Informasi pribadi yang telah dimasukkan ke dalam database situs tersebut tak sepenuhnya aman dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin mencuri dan memanfaatkan informasi tersebut untuk keperluan tertentu.
Tidak sedikit pula penyalahgunaan profil seseorang yang berbuat ulah dengan mengambil foto seorang social netwoker lain tanpa izin dan membuat profil palsu serta mengisi hal-hal yang bertentangan dengan kenyataannya. Karena pendaftaran account yang sangat mudah, gratis dan tanpa persyaratan administrasi yang valid seperti KTP atau paspor, semakin membuat identitas diri seseorang dapat dipakai / dipalsukan oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab untuk keperluan kriminal. Di lain waktu ada pula yang saling menjatuhkan dalam social networker seperti comment yang tidak penting (SPAM) entah itu berbau iklan, link, penipuan, fitnah, dsb. Tidak heran terkadang Social Networking bisa mempengaruh psikologi seseorang saat orang tersebut yang membuka profile diri atau profile orang lain.
Dibalik fungsi dan fiturnya yang membantu hubungan sosialisasi manusia modern, situs social networking juga sering kali tercoreng oleh banyak kasus yang berkaitan dengan moral, kekerasan, kejahatan, rasisme, rusaknya perkawinan, bahkan terorisme. Segala sesuatu yang diposting/dipublikasikan kedalam jaringan sosial seperti teks, video, dan gambar dapat mempengaruhi orang banyak yang melihatnya.
Akhir-akhir ini berbagai macam pemberitaan yang berhubungan dengan situs jejaring sosial muncul di media. Anda mungkin sudah pernah mendengar ada sekumpulan siswa yang di-skors selama beberapa hari (bahkan dikeluarkan) oleh pihak sekolah karena ketahuan mengolok-olok salah satu guru yang tidak mereka sukai di Facebook. Juga kasus seorang remaja puteri yang kabur dari rumah hanya untuk memenuhi janji dengan teman laki-laki yang dikenalnya melalui Facebook.
Berikut contoh kasus-kasus yang berhubungan dengan situs jejaring sosial yang sempat dilansir media:
Plot Pembunuhan Presiden Bolivia Terungkap di Facebook
* Pejuang Jihad Invasi ke Facebook
* Rasisme Merebak di Facebook
* Dibujuk via MySpace, Gadis Jadi Korban Pesta Seks
* MySpace Usir 90 ribu Predator Internet
* Jualan Doping di MySpace, Digelandang Polisi
* Remaja Putri Kabur Dari Rumah Bersama Teman Facebook
Fasilitas dan kenyamanan yang disajikan dunia maya seperti situs-situs social networking juga memberikan efek lain terhadap keadaan biologis seseorang. Pendapat ini dikeluarkan oleh seorang ahli psikologi asal Inggris bernama Dr. Aric. Hasil penelitiannya mengenai social networking menyatakan bahwa kecanduan Facebook bisa memicu penyakit berbahaya seperti kanker karena situs itu menurunkan level kontak fisik seseorang. Menurut Dr. Aric yang mempublikasikan artikelnya di jurnal Biologist, situs semacam Friendster, Facebook atau MySpace memang di buat untuk memperkaya kehidupan sosial. Namun kenyataannya malah membuat orang terpisah satu sama lain karena keasyikan berinteraksi secara virtual. Menurutnya, fenomena tersebut dapat menimbulkan efek biologis. Kurangnya pertemuan face to face dikatakannya bisa mengubah kerja gen, mengganggu respon kekebalan, level hormon, fungsi arteri dan mempengaruhi keadaan mental. Dan keadaan itu di klaim bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti kanker, stroke hingga dementia. Dr. Aric memaparkan bahwa situs jejaring berperan penting membuat orang semakin terisolasi. Buktinya, waktu yang dihabiskan orang untuk berinteraksi langsung turun secara drastis semenjak adopsi media elektronik melonjak. Ia mengklaim, interaksi di dunia nyata dengan orang lain memberi manfaat bagi tubuh, yang tidak diperoleh dari relasi virtual. Dijelaskannya, level hormon ataupun gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh berubah-ubah menurut jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk berinteraksi fisik.
Facebook ramai-ramai mulai banyak dikecam gara-gara mulai dirasakannya dampak negatifnya oleh beberapa kalangan, mulai dari perubahan pola kerja di sebuah kantor, krisis rumah tangga, dll. Beberapa pesantren bahkan mulai mengharamkan penggunaan facebook termasuk MUI yang sedang mempertimbangkan juga.
Segala sesuatu pasti mempunyai nilai baik dan nilai buruknya, begitupun dengan social networking yang kini tengah mewabah di negeri ini. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Terlepas dari semua itu, jika anda masih pecinta Facebook, aturlah sehingga Facebook tidak menjadi muka diri Anda. Manfaatkanlah facebook sebaik-baiknya. Tidak ada manusia yang sempurna jika kita melakukan kesalahan atau sombong secara tidak sadar di Facebook, alangkah lebih manusia jika kita memanfaatkan Facebook untuk saling menghibur, saling berkomunikasi yang lebih baik. Banyak diantara kita yang rajin menuliskan slogan-slogan atau motto bahkan ada juga yang berdakwah dan sharing informasi bermanfaat, atau ada yang bertanya untuk dijawab. Sepertinya akan lebih bermanfaat.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/fenomena-dan-dampak-situs-jejaring-sosial/
http://27victory.wordpress.com/2009/05/19/fenomena-social-networking/, http://gammanet.byethost6.com/, http://iqbalc.site40.net/, http://www.itoftiar.co.cc/, http://www.initial.co.nr/, http://arif.unpad.ac.id/?p=102, http://www.news.zdnet.com/, http://bangsanegara.web.id/2009/03/05/demam-social-software-network-dampak-positif-dan-negatif/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar